Sabtu, 21 November 2015

CARA MELIHAT CIRI MERPATI YANG BERKUALITAS

  • Bentuk kepala

     

Pilihlah burung merpati yang mempunyai kepala besar dan dengan batok kepala depan lebih tinggi dari batok kepala belakangnya, atau Anda dapat memilih burung yang mempunyai derajat kemiringan antara pangkal hidung dengan atas batok kepala sebesaar 45- 60 derajat, jangan memilih yang derajat kemiringannya 90 derajat. Hal tersebut dikarenakan pada umumnya bentuk kepala  seperti tersebut dimiliki oleh burung yang hanya bagus turun atas kepala “tengah” seperti arah jam 12:00. Hal tersebut berbeda dengan bentuk kepala yang mempunyai kemiringan sebesar 45-60 derajat yang mana hal tersebut sangat OK turun dari arah manapun. Selain itu umumnya burung merpati dengan kepala seperti tersebut lebih cerdas khususnya dalam hal mengingat dibandingkan dengan yang lainnya.
  • Bentuk Paruh

Pilihlah paruh yang berbentuk runcing pada ujungnya (merit), tidak terlalu besar dan tidak terlalu panjang. Pilihlah burung merpatib yang mempunyai panjang dari ujung hidung sampai ujung paruuh berjarak sedikit lebih pendek dari jarak pangkal hidung sampai batok kepala depan teratas.
  • Mata

Mata pada  burung merupakan senjata utama untuk menemukan gerakan. Tentu hal tersebut tidak akan Anda abaikan dalam pemilihannya. Nah, untuk burung merpati , Anda sebaiknya memilih burung merpati dengan mata yang pupil atau biji matanya berwarna hitam pekat dan responsive terhadap cahaya misalnya  akan membesar dan mengeciil dengan cepat saat menerima perubahan rangsangan cahaya. Selain itu Anda sebaiknya memilih burung merpati dengan mata yang mempunyai cincin lingkar menempel pada bijih mata (biasanya berwarna hijau) ¼ keliling bijih mata menggantung di depan bawah.
Kemudian untuk perihal warna mata, Anda bisa memilih burung merpati yang mempunyai dua warna mata , biasanya perpaduan antara warna kuning tua dengan kuning muda, nmerah tua dengan hijau tua , dan atau merah muda dengan putih. Pilih yang mempunyai warna tengah lebih tenggelam dari warna luarnya, agar terlihat jelas perbedaan diantara keduanya. Perbedaan tersebut dapat Anda ketahui ketika Anda lihat mata burung tersebut pada tempat teduh atau tidak terkena cahaya secara langsung. Namun, jika Anda melihat mata burung merpati pada saat terkena sinar matahari langsung, maka kedua warna matanya akan  bergabung dan tampak seperti titik- titik warna yang menyatu.
  • Hidung

Bentuk besar dan  kecilnya hidung  burung merpati haruslah diperhatikan oleh Anda khususnya pada saat Anda akan membeli atau memilih burung merpati . hal tersebut dikarenakan hidung pada burung jenis tersebut memiliki peran untuk menemukan jalan pulangnya, selain ia menggunakan feelingnya.  Adapun bentuk- bentuk hidung burung merpati yaitu berikut ini:
o   Hidung burung merpati yang berbentuk besar, panjang, dan menggembung. Apakah Anda menyukai bentuk hidung merpati Anda seperti ini , biasanya burung tersebut memiliki warna kapur pekat dan pangkal hidung bagian bawah menjorok ke belakang.
o   Hidung burung merpati yang berbentuk besar, panjang, trepes atau melekat ke paruh. Biasanya burung merpatu tersebut memiliki warna kapur pekat akan tetapi terlihat garis – garis samar sejajar berwarna kemerah- merahan diseluruh bagian hidungnya, dan pangkal hidungnya pada bagian bawah menjorok ke belakang.
o   Hidung burung merpati yang berbentuk kecil dan menggembung. Umumnya, burung merpati jenis ini mempunyai warna kapur pekat dengan pangkal hidung bagian bawahnya menjorok ke belakang. Selain itu hidung burung merpati ada yang pangkal hidungnya berbenuk lurus. Umumnya burung jenis ini tidak membutuhkan jarak jauh untuk bisa terbang tinggi. Namun yang terpenting adalah pemilihan mitra terbang yang imbang dan sepadan. Biasanta bila burung dengan tipe hidung seperti ini dilepas , maka ia akan pulang ke kadang dengan waktu yang lama atau bahkan ia kadang hilang.
  • Leher

Pilihlah merpati yang mempunyai leher yang kuat,  jangan terlalu panjang , pilih burung yang tulang lehernya kuat, tegak, kencang dan mendongak keatas (khususnya pada saat burung tersebut memperhatikan ke atas, akan tetapi akan kembali mengendur atau menekuk seperti semula. Hal tersebut dikarenakan leher yang selalu tegak akan terkesan kaku, dan kualitas “metal” kalah fleksibel dibandingkan dengan tipe tulang leher yang tadi disebutkan. Selain itu, Anda bisa memillih burung merpati panjang lehernya yang sedikit lebih pendek dari tulang dadanya.
  • Sayap

Seperti yang Anda ketahui bahwa sayap merupakan sarana utama burung untuk terbang. Oleh karena hal tersebut , maka Anda harus benar- benar memilih sayap burung yang terbaik. Adapun cara menentukan sayap burung tersebut baik yaitu sebagai berikut
o   Bahu sayap burung merpati tersebut harus kuat dan lentur atau tidak kaku. Ada juga bentuk yang lain se;perti bahu sayap burung tersebut tebal bulat, pendek berotot dan ada juga yang berbentuk pipih , lebar dan berotot
o   Bulu sayap tebal kencang dan tidak bergelombang. Kemudian Anda pun bisa memilih bulu sayap yang lebar  (landing) rapat jarak satu bulu yang satu bulu dengan yang lainnya, ujung bulunya berbentuk runcing.
o   Tulang bulu sayap burung merpati tersebut berukuran besar kuat dan sedikit lentur pada ujung bulunya.anda juga bisa memilih burung merpati yang memiliki sayap sedikit terlihat “mekongkong” pada saat dipegang. Anda jangan memilih burung merpati yang memiliki sayap merapat ke badan. Hal tersebut dikarenakan kualitas turunnya akan lebih kencang yang mempunyai sayap agak “mekongkong” tersebut.
  • Bentuk dada

Pilihlah burung dengan bentuk dada V jika anda lihat dari depan., jangan memilih yang berbentuk O apalagi yang berbentuk elip mendatar atau gepeng. Hal tersebut dikarenakan burung merpati dengan bentuk dada berhuruf V umumnya akan turun kencang dari arah manapun. Sedangkan yang berbentuk huruf O , hanya bagus turun atas kepala , hal tersebut dikarenakan kalau turun agak condong biasanya kecepatan turun
  • Tulang Dada

Pilihlah burung merpati dengan tulang dada yang sedikit lebih panjang dari telunjuk orang dewasa atau paling tidak sama panjangnya nah, adapun bentuk dada burung merpati yaitu meliputi:
o   Tulang dada berbentuk seperti tanda “centang”. Burung dengan tipe tulang dada seperti ini dengan perangkat lain yang memadai biasanya akan tidak goyang.
o   Tulang dada berbentuk seperti perahu. Burrung merpati dengan perangkat lain yang memadai dan “cekelan” padat berisi, burung akan turung sambil “nggenjot- nggenjot”.
  • Sapit Udang

Bentuk sapit udang pada burung merpati  akan mempengaruhi turunnya burung merpati pada saat terbang . contohnya yaitu burung merpati dengan sampit udang rapat atau tidak berjarak sama sekali , biasanya burung merpati tersebut akan turun dengan pelan- pelan . kemudian untuk burung merpati yang memiliki sampit udang yang berjarak sempit,  kira- kira 0,5- 1 cm untuk burung yang berukuran besar, 0.5 cm untuk burung merpati yang berukuran sedang maka mereka turunnya akan megal- megol atau goyang- goyang. Kemudian untuk burung merpati dengan jarak sapit udangnya kira- kira >1cm , maka kan turun dengan tidak goyang- goyang . Hal tersebut tentunya didukung pula dengan ukuran ekor dan bentuk ekornya tersebut.
  • Pinggang atau Brutu

Perbedaan ukuran dan jarak dari pinggang / brutu merpati  baik itu ukuran besar, kecil, sedang tentu akan mempengaruhi kinerja organ lain dari burung merpati tersebut. misalnya pinggang burung merpati yang berjarak renggang dari badannya akan membuat burung merpati tersebut tidak memiliki keseimbangan yang bagus. Burung merpati dengan kecepatan turunnya lambat , tentunya tidak akan terlihat dengan jelas ketidakseimbangannya dengan adanya pinggang seperti ini (pinggang renggang). Hal tersebut berbeda dengan burung yang memiliki kemampuan kecepatan turunnya tinggi atau keras , jika memiliki jenis pinggang renggang seperti ini  akan terlihat jelas saat turun arah jam 12 atau atas kepala. Adapun kemungkinan yang akan terjadi pada burung tersebut yaitu  burung akan patah atau separuh jalan ia akan berbelo. Kemudian kemungkinan kedua yaitu burung turun dengan kecepatan tinggi tanpa memiliki keseimbangan pengereman , akibatnya burung merpati tersebuut akan turun dengan keras , hingga berakibat pada burung tersebut jatuh atau menyakiti diri sendiri.
Keadaan tersebut akan berbeda jika burung yang memiliki pinggang yang berjarak rapat, baik yang kecil maupun yang besar telah memiliki kelebihan sendiri- sendiri. Misalnya dengan peralatan lain yang mendukung, burung dengan pinggang kecil rapat cenderung akan memiliki tipe turun tidak goyang- goyang. Kemudian untuk burung yang memiliki pinggang besar rapat akan memiliki tipe turun tampak bergoyang- goyang. Jika semua peralatan mendukung , sebenarnya goyang – goyang tersebut merupakan seni lemparan tubuh burung saat turun.
  • Ekor

Ketebalan dan bentuk ekor pada saat Anda memegangnya tentu akan bermacam- macam rasanya. Namun dari sinilah Anda sebenarnya dapat mengira- ngira daya dan gaya turun dari burung merpati tersebut. oleh karena itu, pilihlah burung merpati yang memiliki bulu ekor yang rapat, tebal  (tebal disini haruslah disesuaikan dengan pegangan burung ) dan panjang. Namun dengan pemilihan dan pembelajaran yang berulang- ulang , kelak Anda akan mudah membedakan ukuran ekor burung yang sesuai .

Adapun bentuk – bentuk bulu ekor burung merpati dapat Anda baca di bawah ini:

o   Pada saat Anda memegang bulu ekor burung merpati tersebut maka anda akan merasakan bahwasaanya bulu ekor burung tersebut tampak menyatu. Itulah ciri dari burung merpati dengan “ pinggang/ brutu “ kecil. Pada umumnya bentuk ekor seperti ini telah dimiliki oleh burung merpati dengan gaya turun tidak goyang- goyang.
o   Pada saat anda memegang bulu ekor burung merpati tersebut, maka anda akan merasakan bulu ekor burung tersebut tampak melebar pada ujungnya atau tidak mengumpul menjadi satu . itulah salah satu cirri burung dengan “pinggang atau brutu” besar. Pada umumnya bentuk ekor seperti ini dimiliki oleh burung merpati yang memiliki gaya turun goyang- goyang.
o   Pada saat Anda memegang ekor burung merpati , Anda akan merasakan adanya daya tekan kebawah yang berbeda – beda dari burung merpati tersebut. misalya ada yang “ ndlosor”, “ngawet “ 45 derajat, dan ada pula yang “ ngawet “ 90 derajat . fenomena tersebut disebut dengan nama “bengkuk”
Kemudian gaya terbang yang dimiliki burung merpati yaitu sebagai berikut:
o   Jika burung merpati Anda mempunyai pegangan ekor “ ngawet” 45 derajat , maka burung merpati dengan pegangan ekor seperti hal tersebut jika dilepas dengan partner yang memiliki tipe pegangan ekor yang sama akann memiliki gaya lepas atau memulai memutar agak melebar dan tidak beraturan  (kadang start belum tinggi , burung merpati tersebut sudah menuju ke arah tujuan).
o   Jika burung merpati Anda memiliki pegangan ekor “ngawet “ 90 derajat atau bengkuk , maka burung dengan pegangan ekor seperti ini jika dilepas dengan partnernya yang  mempunyai tipe pegangan ekor yang sama , maka akan mempunyai gaya lepas atau start memutar “cekak” seperti layaknya obat nyamuk . pada umumnya burung dengan jenis ini burung akan mencapai ketinggian tertentu , baru ia menuju kea rah tujuan.
o   Jika burung merpati Anda memiliki pegangan “ndlosor” , maka burung jenis burung dengan tipe ini biasanya mempunyai dua kemungkinan  gaya terbang yaitu terbang langsung menuju arah tujuan dan terbang dengan mengikuti partnernya.
  • Kaki

Idealnya burung merpati yang berkualitas yaitu memiliki kaki yang merit, terlihat “mbesisik” dan panjang( baik kaki maupun jarinya). Misalnya pada saat dipegang posisi kaki burung merpati menjorok ke belakang sejajar dengan arah ekornya.