- Sebagai media pemijahan kita boleh menggunakan ember, streofoam, atau aquarium dengan berbagai ukuran. Disarankan Streofoam, karena udara lebih stabil dibanding dengan media lainnya.
- Air yang digunakan boleh air pam/leding, air tanah, atau air sumur
- Garam ikan
- Tumbuhan air seperti enceng gondok, atau kiambang atau daun pisang yang sudah kering yang berfungsi sebagai tempat jantan membuat busa
- Daun ketapang untuk menetralisir keasaman air
LANGKAH-LANGKAH PEMIJAHAN:
A. MENYANDINGKAN / MENJODOHKAN INDUKAN:
- Air diendapkan dalam media pemijahan selama satu malam dengan ketinggian air maximal 30 cm
- Masukkan tanaman air ke dalam media pemijahan
- Masukkan daun ketapang seperlunya
- Masukkan garam seperlunya
- Masukkan ikan cupang jantan ke dalam media pemijahan
- Indukan betina dimasukan dalam botol (terpisah dengan jantan) dan diletakkan di media pemijahan.
- Biarkan selama satu malam, agar ikan bisa saling adaptasi
B. PEMIJAHAN
- Setelah satu malam disandingkan, biasanya ikan jantan membuat busa/buih disekitar tanaman air yang ada. Bila busa belum ada, berarti ikan jantan belum siap untuk kawin. Untuk itu tunggu sampai satu atau dua malam lagi, atau ganti indukan betina.
- Bila busa/buih sudah ada, maka ikan betina sudah bias dilepas ke dalam media pemijahan digabung dengan yang jantan.
- Sampai tahap ini, ikan tidak perlu diberi makan. Kemudian yang paling penting, usahakan ikan tidak terusik dengan goncangan atau suara gaduh lainnya.
C. PEMISAHAN INDUKAN BETINA
- Biasanya dalam waktu satu atau dua hari setelah digabungkan, betina akan bertelur. Ikan jantan akan meletakkan telur-telurnya pada busa/buih yang telah tersedia sebelumnya. Telur akan nampak dalam busa/buih berwarna putih kekuningan.
- Tanda-tanda betina sudah selesai bertelur: ikan betina akan berada di pojokan/di sudut atau jauh dari busa yang dijaga si jantan. Pada saat itu, si jantan sangat agresif untuk menjaga telurnya, karena sebagian besar betina suka memakan kembali telur-telurnya.
- Agar telur terjaga, maka sebaiknya indukan betina dipindahkan dari media pemijahan. Tetapi, kalau indukan betina masih beriringan dengan si jantan di bawah tumpukan buih, berarti indukan betina tersebut masih ingin bertelur, dan tunggu sampai indukan betina diusir ke pojok atau jauh dari busa/buih baru betina dipindahkan.
D. MASA TELUR MENETAS MENJADI ANAK IKAN (BURAYAK )
- Telur cupang hias biasanya akan menetas dalam masa 2 atau 3 hari
- Anak ikan yang baru menetas ( Burayak ), biasanya masih berada di bawah tumpukan busa dan masih tampak halus sekali
- Sampai tahap ini, burayak belum perlu diberi makan
- Di kondisi ini, si jantan masih sangat agresif dan sensitive menjaga anakannya. Biasanya kalau air tergoncang, atau si jantan terkejut, maka dengan reflek si jantan akan segera mengumpulkan anak ikan (burayak) ke dalam mulutnya, sehingga terkesan si jantan memakan anaknya. Bila keadaan dirasakan aman, maka si jantan akan mengembalikan anak ikan tadi ke busa/buih.
E. MASA 5 – 14 HARI
- Di hari ke-lima setelah menetas, burayak sudah mesti diberi makan. Sebaiknya pakan yang diberi adalah kutu air. Alternatif lainnya adalah artemia (tentang artemia dan kulturnya akan dijelaskan pada bagian lain tulisan ini).
- Sampai di umur 14 hari, burayak masih boleh berada di media pemijahan.
- Masa ini (5 – 14 hari), adalah masa paling rawan untuk kondisi anak ikan. Biasanya di rentang umur ini anak ikan banyak mati dan hilang tanpa jejak. Penyebabnya antara lain:
a) Suhu udara yang tidak stabil, sering berubah secara drastis. Solusinya, gunakan Heather (alat pengatur suhu udara otomastis, biasanya dijual di took-toko aquarium/ikan hias, dengan harga mulai 45rb)
b) Kekurangan makanan. Solusi, Pemberian makanan harus teratur
c) Kondisi air yang tidak bagus, sehingga menimbulkan jamur. Solusinya, air selalu dikontrol tiap hari. Bila dirasa perlu, air bisa dikuras dengan terlebih dahulu memindahkan anakan ikan. Ini bisa dilakukan di usia ikan 10 hari ke atas.
d) Dan yang terakhir adalah anak ikan habis dimakan si jantan (bisa karena faktor genetik indukan jantan, bisa juga karena si jantan terkejut dan merasa kondisi terancam). Kalau faktor genetic solusinya tidak ada, ke depannya indukan ini tidak usah di pijah lagi. Kalau faktor terkejut, solusinya usahakan waktu mendekati media pemijahan usahakan ikan tidak terkejut. - Pada umur ini, indukan jantan sudah boleh dipindahkan dari media pemijahan.
- Sampai umur 15 hari, anakan ikan sebaiknya dipindahkan ke media pembesaran.
- Media pembesaran bisa menggunakan:
-> Aquarium ukuran 100 cm X 40 cm X 60 cm ( Panjang, Lebar, Tinggi )
-> Kolam tanah
-> Kolam semen/batu
-> Kolam terpal - Sama seperti persiapan pemijahan, air sebaiknya diendapkan dahulu selama satu malam dengan campuran garam ikan, daun ketapang dan tanaman air (enceng gondok/kiambang).
- Jenis air yang digunakan juga sama, boleh air pam/leding, air sumur atau air tanah.
- Pada umur 15 hari ke atas ini, pakan yang diberikan boleh cacing sutra/cacing halus atau jentik nyamuk halus
G. MASA SOLITER
- Karena ikan cupang bersifat koloni, maka di usia 1,5 bulan biasanya ikan sudah saling serang.
- Untuk menghindari kerusakan, di masa inilah biasanya para peternak akan memisahkan ikan yang layak kontes ke botol-botol soliter
- Botol soliter bisa menggunakan aquarium, botol-botol aqua bekas, atau cup-cup kecil yang biasanya digunakan di pesta-pesta.
- Pada sebagian hobbies, ikan umur 1,5 bulan ini disbut sebagai bahan untuk kontes dan biasanya akan turun di kelas Baby
- Namun, bagi sebagian peternak masih menunggu ikan berumur 2 atau 2,5 bulan baru ikan dijual di pasaran.
Sekian panduan komplit cara beternak ikan cupang hias dan adu semoga bermanfaat, salam sukses