Minggu, 13 Maret 2016

CARA BUDIDAYA IKAN SEPAT

CARA BUDIDAYA IKAN SEPAT

Ikan ini adalah ikan air tawar dimana biasanya hidup saling bergerombol dan dapat kita temui di rawa-rawa, sawah, sungai, danau, di aliran-aliran air yang tenang, di saluran-saluran irigasi , atau di tempat-tempat yang banyak ditumbuhi tumbuhan air, sehingga kita dapat dengan mudah menangkapnya. Kita pun dapat mencarinya dengan mudah di pasar-pasar tradisional. Jika dilihat sekilas, ikan ini terlihat seperti ikan jenis gurami, namun perbedaan yang sangat terlihat adalah ukurannya. Penyebaran ikan ini umumnya terdapat di Sulawesi dan Jawa.

Jenis-jenis

Ada beberapa jenis ikan sepat yang dapat ditemui. Ada yang bisa dijadikan sebagai konsumsi makanan, ada pula yang bisa dijadikan sebagai ikan hias. Jenis ikan yang biasanya dijumpai di Indonesia adalah jenis ikan sepat rawa dan sepat siam. Untuk ikan sepat rawa, biasanya merupakan ikan konsumsi. Namun, sepat rawa juga memiliki variasi lainnya yang memiliki warna-warna cerah sehingga bisa dijadikan sebagai ikan hias.
Yang kedua adalah ikan sepat siam. Kebanyakan ikan ini disukai untuk dikonsumsi karena memiliki protein yang tinggi.

Ciri-ciri

Pada umumnya, ikan sepat ini memiliki cirri-ciri seperti berikut; tubuhnya sangat pipih, mulutnya sangat kecil dan bermoncong runcing sempit. Untuk jenis ikan sepat rawa, mempunyai panjang total hingga 120 mm, sirip ekor berbelah dangkal, berbintik-bintik, dan memiliki warna perak buram kebiruan dan kehijauan, serta terdapat bercak hitam di masing-masing tengah sisi tubuh dan pada pangkal ekor. Untuk ikan sepat siam, ikan ini memiliki warna-warna seperti putih, kuning, atau merah.

Beternak Ikan Sepat

Dilihat dari kemudahan untuk mendapatkan ikan jenis ini, kita dapat memanfaatkan ikan sepat sebagai peluang kita mendapatkan keuntungan dari bisnis perdagangan ikan jenis ini. Untuk memulainya, kita dapat mulai beternak dengan cara beternak dan cara budidaya yang cukup mudah. Pertama-tama, siapkan kolam yang menyerupai habitat asli ikan ini karena hal ini akan memudahkan ikan sepat untuk bertelur. Sebaiknya kolam dibuat tenang tanpa aliran air.
Lalu, campurkan sepat betina dan jantan untuk mempermudah proses perkawinan. Pilihlah bibit betina yang sudah matang telur. Perbandinganya adalah 1:1 antara sepat betina dan sepat jantan. Sebelum melakukan pemijahan, sepat jantan akan membuat sarang busa yang nantinya akan dipakai sebagai tempat penyimpanan telur ikan.
Sebaiknya kita meletakkan jerami di atas permukaan kolam untuk melindungi telur yang berada di sarang busa dari terik matahari langsung maupun air hujan, karena biasanya telur akan mengambang tepat berada di bawah sarang busa tepat di bawah jerami yang mengapung. Setelah bertelur, pisahkan sang betina, dan ikan jantan akan memelihara telur-telurnya hingga menetas 2-3 hari sejak pembuahan. Larva telur yang baru menetas belum memerlukan pakan dari luar hingga hari yang ketujuh,karena ia akan memakan kuning telurnya. Pakan yang baik untuk ikan ini adalah plankton atau bisa juga larva-larva serangga.

Pembesaran

Pembesaran ikan sepat dapat dilakukan setalah ikan mencapai umur 2 bulan. Pada usia ini, ikan sepat akan lebih mampu untuk melindungi dirinya dari hewan buas lainnya. Untuk mendapat hasil yang maksimal, ikan diberikan pakan luar seperti tepung daun, dedak, daun singkong, kangkung, dan lainnya. Karena pakan yang tumbuh di dalam kolam bisa terbatas jumlahnya. Cara ternak dan pembesaran yang baik akan memberikan hasil ikan yang baik dan berlimpah.