Sabtu, 02 April 2016

KODOK MENARI DI INDIA

 Di hutan hujan pegunungan India Ghats Barat tinggal sebuah keluarga unik katak menari. Kini, para ilmuwan menemukan mereka dan mendapati perbedaan mengejutkan dari berudu (kecebong) yang hidup di bawah tanah.

Ghats Barat adalah gunung tropis yang berada di garis pantai barat daya anak benua India. Daerah ini merupakan sarang keanekaragaman amfibi yang menawarkan banyak spesies endemik yang tidak ditemukan di tempat lain di dunia.

Individu yang bertanggung jawab untuk banyak penemuan ini adalah ahli biologi amfibi, Sathyabhama Das Biju. Ia pun mendapat julukan "Manusia katak dari India" karena prestasi produktifnya.

KODOK MENARI DI INDIA
Pada 2015, Biju dan timnya menemukan kembali spesies katak pohon di India utara yang berudunya makan telur ibu mereka. Dan pada 2014, ia memimpin sebuah ekspedisi yang berujung penemuan 14 spesies baru katak menari.

Tidak seperti kebanyakan spesies katak lainnya, katak menari dari keluarga Micrixalus kottigeharensis tidak bersuara untuk menarik pasangan. Mereka hidup di sungai yang mengalir cepat dan akan meredam setiap ruak atau ribbiting.

Sebaliknya, mereka melambaikan kaki untuk menarik pasangan. Ini untuk memperlihatkan kecakapan berkembang biak.
Dalam penelitian terbaru yang dipublikasikan di PLOS ONE, Biju kembali mengungkap misteri seputar tahap awal hidup mereka. Tidak ada yang pernah melihat berudu mereka di alam liar, yang berarti Micrixalus adalah keluarga katak terakhir yang diketahui di dunia.

Karena berudu pada dasarnya tahap air kehidupan katak, masuk akal untuk mencari mereka di dalam. Kemudian ia dan timnya mulai melihat lebih dekat pada perilaku katak menari saat kawin. Rupanya, induk kodok menari mengubur berudu mereka di dalam pasir yang mereka gali sendiri dengan kakinya.
Tetapi apa yang dimakan berudu di dalam tanah? Biju dan rekan-rekannya menemukan pasir yang bercampur dengan sedimen dalam usus mereka. Ini menunjukkan bahwa mereka bertahan hidup dari nutrisi dalam substrat yang sama di dalam pasir.
Sementara para peneliti belum mempelajari siklus hidup lengkap Micrixalus kottigeharensis, Biju berspekulasi bahwa berudu mungkin menghabiskan 30 sampai 35 hari di bawah tanah sebelum bermetamofosis menjadi katak dewasa. Demikian dilansir