PAKAN UDANG WINDU | ||
Makanan untuk tiap periode kehidupan udang berbeda-beda. Makanan udang yang dapat digunakan dalam budidaya terdiri dari: a. Makanan alami: - Burayak tingkat nauplius, makanan dari cadangan isi kantong telurnya. - Burayak tingkat zoea, makanannya plankton nabati, yaitu Diatomaeae (Skeletonema, Navicula, Amphora, dll) dan Dinoflagellata (Tetraselmis, dll). - Burayak tingkat mysis, makanannya plankton hewani, Protozoa, Rotifera, (Branchionus), anak tritip (Balanus), anak kutu air (Copepoda), dll. - Burayak tingkat post larva (PL), dan udang muda (juvenil), selain makanan di atas juga makan Diatomaee dan Cyanophyceae yang tumbuh di dasar perairan (bentos), anak tiram, anak tritip, anak udanngudangan (Crustacea) lainnya, cacing annelida dan juga detritus (sisa hewan dan tumbuhan yang membususk). - Udang dewasa, makanannya daging binatang lunak atau Mollusca (kerang, tiram, siput), cacing Annelida, yaitut cacing Pollychaeta, udang-udangan, anak serangga (Chironomus), dll. - Dalam usaha budidaya, udang dapat makan makanan alami yang tumbuh di tambak, yaitu kelekap, lumut, plankton, dan bentos. b. Makanan Tambahan Makanan tambahan biasanya dibutuhkan setelah masa pemeliharaan 3 bulan. Makanan tambahan tersebut dapat berupa: - Dedak halus dicampur cincangan ikan rucah. - Dedak halus dicampur cincangan ikan rucah, ketam, siput, dan udangudangan. - Kulit kerbau atau sisa pemotongan ternak yang lain. Kulit kerbau dipotong-potong 2,5 cm2, kemudian ditusuk sate. - Sisa-sisa pemotongan katak. - Bekicot yang telah dipecahkan kulitnya. - Makanan anak ayam. - Daging kerang dan remis. - Trisipan dari tambak yang dikumpulkan dan dipech kulitnya. c. Makanan Buatan (Pelet): - Tepung kepala udang atau tepung ikan 20 %. - Dedak halus 40 %. - Tepung bungkil kelapa 20 %. - Tepung kanji 19 %. - Pfizer premix A atau Azuamix 1 %. Cara pembuatan: - Tepung kanji diencerkan dengan air secukupnya, lalu dipanaskan sampai mengental. - Bahan-bahan yang dicampurkan dengan kanji diaduk-aduk dan diremas-remas sampai merata. - Setelah merata, dibentuk bulat-bulat dan digiling dengan alat penggiling daging. Hasil gilingan dijemur sampai kering, kemudian diremas-remas sampai patah-patah sepanjang rata-rata 1-2 cm. |