Senin, 02 Mei 2016

CARA MUDAH BUDIDAYA KERANG MUTIARA

CARA MUDAH BUDIDAYA KERANG MUTIARA
Tiram mutira dalam bahasa latin disebut Familia Pteriidae merupakan kerang mutiara yang menghasilkan mutiara yang sering di budidayakan. Jenis-jenis Mutiara sesuai asalnya adalah:
1. Mutiara air laut,
adalah jenis mutiara yang biasanya ditemukan pada hewan jenis kerang-kerangan dari laut lepas (paling banyak dihasilkan di perairan laut selatan) Mutiara dari perairan laut Indonesia biasanya memiliki warna kemilau keemasan, warna mutiara ini sangat menetukan harga jual. Selain itu, kualitas permukaan dan bentuk mutiara juga faktor lain yang mempengaruhi harga, semakin mulus dan berbentuk bulat utuh maka akan semakin mahal harga mutiara. Biasanya mutiara jenis ini dijual dengan mengukur berat  mutiara, semakin besar nilai gramnya maka akan semakin mahal juga harga mutiara.



2. Mutiara air tawar
adalah jenis mutiara alam yang sering kita jumpai di pasaran. Harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan mutiara air laut. Mutiara ini biasanya dihasilkan dari peternakan tiram, yang proses pembuatannya melibatkan peranan manusia. Biasanya peternak-peternak mutiara jenis ini menyuntikkan zat tertentu atau menyisipkan kerikil/batu pada tiram-tiram mudayang memicu berkembangnya mutiara-mutiara bersama tiram yang tumbuh. Peternakan tiram ini biasanya dilakukan di air tawar, sehingga orang lazim menyebut hasil budidaya mutiara jenis ini sebagai mutiara air tawar.
Berikut ini merrupakan jenis- jenis tiram mutiara yang menghasilkan mutiara terbaik:
dari Kerang Air Laut :
  • Pinctada maxima
  • Pinctada margaritifera
  • Pictada fucata
  • Pictada penguin
Sedangkan kerang air tawar yang menghasilkan mutiara adalah jenis:
  • Margaritifera margaritefera
  • Hyriopsis cumingii
  • Cristaria plicata
Budidaya
Mutiara dari Lombok Barat termasuk yang paling elok di Indonesia. Sebab, mutiara dari Teluk Nara dibudidayakan secara alami. Banyak investor asing yang tertarik menanamkan modal di industri itu. Di tengah air laut yang tenang, ratusan bola pelampung berwarna biru dan hitam mengapung di sepetak keramba yang “berenang” 100 meter dari bibir pantai. Di bawah pelampung-pelampung itulah ratusan indukan kerang dari jenis Pinctada maxima diikat dalam jaring-jaring khusus.